Kufurkah atau Syukurkah atas Nikmat yang kau dapati

Kita ambil pelajaran dari kisah yang telah lalu. Kisah yang shahiih. Smoga bermanfaat…

Kisah ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya, ada tiga orang dari Bani Israil, yaitu penderita lepra, orang botak, dan orang buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka. Maka, diutuslah kepada mereka seorang malaikat. Pertama, datanglah malaikat itu kepada orang yang sakit lepra dan bertanya, “Apakah yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab, “Rupa yang elok, kulit yang halus, dan apa yang membuat orang jijik hilang dari tubuhku.” Maka, penderita lepra itu diusap oleh malaikat tersebut, hilanglah penyakit yang ia derita selama ini dan dia diberi wajah yang elok serta kulit yang halus (indah). Malaikat itu bertanya kembali kepadanya, “Lalu kekayaan berupa apakah yang paling kamu senangi?”  Penderita lepra itu menjawab, “Unta,” atau ia berkata, “Sapi.” Ishak ragu, apakah penderita lepra atau orang botak yang mengatakan hal tersebut. Salah satu dari mereka berkata, “Unta,” sedangkan yang satunya lagi berkata, “Sapi.” Maka diberikan kepadanya unta yang bunting dan didoakan, “Semoga Allah memberikan berkah-Nya kepadamu dengan unta ini.”

Kemudian malaikat itu mendatangi orang yang botak dan bertanya kepadanya, “Apakah  yang paling kamu senangi?” Dia menjawab, “Rambut yang indah dan apa yang menjijikkan orang pada diriku ini hilang.” Maka malaikat itu mengusap kepala orang tersebut sehingga hilanglah penyakitnya dan dikaruniailah dia rambut yang indah. Malaikat pun bertanya lagi kepadanya, “Harta apakah yang paling kamu sukai?” Orang yang berkepala botak itu menjawab, “Sapi.” Maka diberilah ia seekor sapi bunting dan didoakan, “Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu dengan sapi ini.”

Selanjutnya malaikat itu mendatangi orang yang buta dan bertanya kepadanya, “Apakah yang paling kamu inginkan?” Ia menjawab, “Semoga Allah berkenan mengembalikan penglihatanku sehingga aku bisa melihat orang.” Maka diusaplah bagian mukanya dan ketika itu Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu kembali bertanya kepadanya, “Lalu, kekayaan apakah yang paling kamu senangi?” Jawabnya, “Kambing.” Maka ia diberikan seekor kambing yang akan beranak.

Kemudian berkembangbiaklah unta, sapi, dan kambing tersebut. Sehingga yang pertama mempunyai satu lembah unta, yang kedua memiliki satu lembah sapi, dan yang terakhir mempunyai satu lembah kambing.

Rasulullah berkata, “Kemudian datanglah malaikat itu kepada orang yang dahulunya mengidap penyakit lepra dengan menyerupai dirinya dan berkata, “Aku adalah orang yang miskin, telah terputus jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolonganmu. Demi Allah, yang telah memberi kepadamu rupa yang elok, kulit yang indah, dan semua kekayaan ini, aku minta kepadamu seekor unta saja untuk bekalku melanjutkan perjalananku.” Ia menjawab, “Tanggunganku banyak.” Malaikat yang menyerupai pengidap penyakit lepra itu menjawab, “Sepertinya saya kenal kamu, bukankah kamu dahulu yang menderita penyakit lepra, orang-orang jijik kepada kamu, lagi pula melarat. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kepadamu kekayaan?” Dia menjawab, “Sesungguhnya harta kekayaan ini aku warisi turun temurun dari nenek moyangku yang mulia lagi terhormat.” Maka malaikat itu berkata kepadanya, “Jika kamu berdusta, niscaya Allah akan mengembalikan kamu kepada keadaanmu yang dahulu.”

Lalu, malaikat tersebut mendatangi orang yang sebelumnya botak dengan menyerupai dirinya dan berkata sebagaimana yang dia katakan kepada penderita penyakit lepra tersebut serta ditolaknya sebagaimana telah ditolak oleh yang pertama tadi. Maka, berkatalah malaikat yang menyerupai dirinya itu kepadanya, “Jika kamu berkata dusta, niscaya Allah akan mengembalikan kamu kepada keadaan semula dahulu.”

Terakhir, malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta dengan menyerupai dirinya, dan berkatalah kepadanya: Aku adalah seorang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan dan terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak akan dapat lagi melanjutkan perjalananku hari ini kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian pertolonganmu. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku meminta seekor kambing saja untuk melanjutkan perjalananku.” Orang itu menjawab, “Sungguh, dulu aku seorang yang buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang engkau sukai dan tinggalkan apa yang tidak engkau sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit engkau dengan mengembalikan sesuatu yang telah engkau ambil karena Allah.” Malaikat yang menyerupai dirinya itu berkata, “Peganglah kekayaanmu, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepadamu dan murka kepada kedua temanmu yang lain.”

(Muttafaq alaih)